Jangan terlalu serius dalam menonton film ini. Beneran deh, yang diperlukan adalah rasa enjoy dan biarkan urat tertawa rileks agar tidak kram pada saat nonton.
Banyak hal yang gue suka dari film ini, salah satunya adalah tim marketing campaign yang getol habis dalam memasarkan film ini, litteraly the whole marketing tim around the world.
Kapan lagi superhero datang ke acara show korea ? *big appluse for the marketing tim*
Niat, kata yang paling cocok mengambarkan teknik marketing ini.
Ekspektasi gw dari awal, ya mirip dengan film pertama tapi harapan dengan intensitas cerita yang "mungkin" lebih berat, tapi oh well, namanya juga deadpool ya, cerita berat sepertinya bukan style mereka, tapi masih enak kok buat diikutin, terutama banyak percakapan-percakapan kocak yang seakan-akan mengkritik proses pembuatan film itu sendiri. contohnya "mari saksikan pertarungan 2 CGI".
Hal menarik yang lain dari deadpool 2 adalah isi percakapan antar tokoh yang sarat pop culture, banyak sekali yang dibahas dan menjadi guyonan, salah satunya "shut up thanos..." dan jangan lupa adegan ini
Hal yang kocaknya lagi, Deadpool membunuh dirinya yang di Green Lentern, pantes aja Warner Bross ngetweet seperti ini
Overall film ini memang ditunjukkan untuk penonton dewasa, dan tolong untuk para pasutri seindonesia untuk tidak membawa anak dibawah umur. Pas gw nonton masih banyak anak-anak kecil yg ikut nonton, well ini superhero sih tapi bukan yang sebangsa Avenger.Saya saja merasa mual melihat beberapa adegan yang cukup sadis, apalagi anak-anak kecil yang lebih mudah trauma.
Saya lihat banyak yang kecewa dengan Deadpool 2, tapi saya masih bisa menikmati dengan baik.
Terima kasih.